bkbthi.com – Manajemen PSBS Biak membuat keputusan mengejutkan dengan memberhentikan pelatih kepala Divaldo Alves di tengah
berlangsungnya putaran pertama BRI Super League musim 2025/2026. Pengumuman resmi pemecatan dilakukan pada hari
Selasa, 9 Desember 2025, setelah manajemen klub melakukan evaluasi menyeluruh terhadap performa tim.
Hingga pekan ke-14, performa PSBS Biak masih belum memuaskan, dengan tim berjuluk Badai Pasifik ini tertahan
di posisi ke-15 klasemen sementara, hanya satu tingkat di atas zona degradasi dengan raihan 12 poin. Inkonsistensi tim menjadi
sorotan utama yang mendorong manajemen untuk mengambil langkah tegas.
Divaldo Alves menjadi pelatih kedelapan yang kehilangan jabatannya di BRI Super League musim ini. Sebelumnya,
beberapa nama besar seperti Bernardo Tavares (PSM Makassar), Eduardo Almeida (Semen Padang), dan Mario Lemos (Persijap Jepara)
juga mengalami nasib serupa. Selain itu, ada pula Eduardo Perez (Persebaya Surabaya), Ong Kim Swee (Persik Kediri),
Alfredo Vera (Madura United), serta Peter de Roo (Persis Solo) yang telah lebih dulu berpisah dengan timnya masing-masing.
Pernyataan Manajemen PSBS Biak
Manajer PSBS Biak, Alex Yarangga, mengungkapkan bahwa keputusan ini diambil setelah mempertimbangkan performa tim
yang belum menunjukkan peningkatan signifikan. “Kami sudah memberikan kesempatan kepada Coach Divaldo Alves.
Namun, dengan kondisi tim yang masih berada di papan bawah, kami merasa perlu melakukan perubahan untuk mengangkat performa tim,” ujarnya.
Alex Yarangga juga menambahkan, “Kami berharap dengan adanya pergantian ini, akan ada suasana baru dalam tim
kepelatihan yang dapat memacu semangat para pemain. Tujuannya jelas, yaitu agar PSBS Biak bisa segera keluar
dari posisi berbahaya dan mencapai zona aman di klasemen.”
Agus Sugeng Ambil Alih Sementara
Sebagai pengganti Divaldo Alves, manajemen PSBS Biak menunjuk Agus Sugeng Riyanto sebagai caretaker pelatih.
Agus Sugeng, yang saat ini juga menjabat sebagai Direktur Teknik PSBS Biak, bukan nama baru di dunia sepak bola Indonesia.
Ia memiliki pengalaman yang cukup mumpuni, termasuk pernah membawa Bhayangkara FC meraih gelar juara Liga 1 pada tahun 2017.
“Saya sangat menghargai kerja keras pelatih sebelumnya. Situasi ini memang tidak mudah, tetapi saya memiliki
keyakinan dan tahu langkah-langkah yang perlu diambil untuk membenahi skuat PSBS Biak saat ini,” tegas Agus Sugeng.
Dengan perubahan di jajaran kepelatihan ini, PSBS Biak berharap dapat meraih hasil positif di sisa kompetisi musim ini.
Target utama adalah meningkatkan performa tim, meraih kemenangan demi kemenangan, dan menjauh dari ancaman degradasi.

